Tarif Listrik per kWh Agustus 2024 Tidak Berubah
Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif listrik yang berlaku untuk 13 golongan pelanggan non subsidi pada kuartal III 2024 atau Juli-September tidak mengalami perubahan. Dengan begitu, tarif listrik untuk kuartal III 2024 tetap sama dengan kuartal II atau yang berlaku pada April-Juni.
Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 jo Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023, penyesuaian tarif tenaga listrik bagi 13 golongan pelanggan non subsidi dapat dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, serta Harga Batu Bara Acuan (HBA).
"Berdasarkan empat parameter (kurs, ICP, inflasi dan HBA) seharusnya penyesuaian tarif tenaga listrik atau tarif adjustment bagi 13 golongan pelanggan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Namun untuk menjaga daya saing dan mengendalikan inflasi, Pemerintah memutuskan tarif listrik tetap atau tidak naik," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu dilansir situs Kementerian ESDM.
Demikian penjelasan mengenai 1 kWh berapa rupiah serta rincian tarif listrik per kWh terbaru Agustus 2024. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.
kWh Berapa Rupiah? Ini Cara Menghitungnya
Dilansir laman resmi PLN, tarif listrik per kWh dapat berbeda-beda tergantung dari jenis pelanggan, barik dari sektor rumah tangga atau industri. Tarif listrik juga diatur berdasarkan kategori pelanggan dan jumlah pemakaian listrik.
Oh ya, tarif listrik juga bisa berubah dari waktu ke waktu sesuai kebijakan PLN dan pemerintah. Saat ini, PLN telah membuat rincian tarif listrik untuk pelanggan non subsidi yang terbagi menjadi 13 golongan.
Nah, ke-13 golongan tersebut memiliki tarif listrik per kWh yang berbeda-beda. Sampai Agustus 2024, patokan tarif listrik 1 kWh berapa rupiah untuk pelanggan non subsidi yaitu:
Selain mengacu pada tarif listrik, terdapat aspek lain yang menjadi komponen dasar perhitungan, yakni pajak penerangan jalan (PPJ) yang jumlahnya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat. Untuk kisaran besaran PJJ antara 3-10%.
Agar tidak bingung, simak contoh simulasinya di bawah ini:
Budi tinggal di Jakarta dan ingin membeli pulsa listrik sebesar Rp 100.000 dengan penggunaan daya 1.300 VA. Jika PPJ Jakarta sebesar 3 persen, maka perhitungannya sebagai berikut:
Besaran token yang didapat:(Rp 100.000 - Rp 3.000) / Rp 1.444,70 = 67,14 kWh
Jadi, dengan membeli pulsa listrik sebesar Rp 100.000 untuk golongan pelanggan 1.300 VA non subsidi di Jakarta, maka daya listrik yang didapat oleh Budi sebesar 67,14 kWh.
Cara Mengecek Angka Pembelian Token
Foto: Ilustrasi Cara Mengecek Angka Pembelian Token (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stocks)
Jika Moms ingin mengetahui jumlah kWh secara jelas dengan potongan PJJ, Moms bisa mengeceknya di laman resmi PLN.
Cara pengecekan ini dilakukan melalui pilihan “Simulasi Pembelian Token Prabayar” yang tersedia di laman resmi PLN.
Ikuti caranya berikut ini:
Bagi Moms dan Dads yang menggunakan token listrik di rumah, mungkin pernah bertanya. Kira-kira token listrik 20 ribu berapa kWh, ya?
Perlu diketahui bahwa ada 2 cara pembayaran listrik yang diakui di Indonesia, yaitu listrik pascabayar dan listrik prabayar.
Nah, listrik prabayar dapat dibeli dengan menggunakan token listrik.
Token atau pulsa listrik adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik.
Pulsa listrik ini dapat diisi ulang dengan mudah, lho Moms.
Biasanya, layanan isi ulang pulsa listrik dapat ditemukan di minimarket atau dompet digital lainnya.
Jumlah pengisian pulsa listrik pun bervariasi, mulai dari Rp20.000 hingga Rp1.000.000.
Lantas, bagaimana cara menghitung token listrik 20 ribu berapa kWh? Cari tahu dalam ulasan berikut ini, yuk!
Baca Juga: 7 Manfaat Energi Listrik bagi Kehidupan Sehari-Hari
Token Listrik 20 ribu Berapa kWh?
Foto: Meteran Listrik (Orami Photo Stock)
Dari sekian banyak nominal pengisian token listrik, nominal 20 ribu menjadi pilihan favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Sebab dengan budget Rp20.000, Moms tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli pulsa listrik ini.
Namun, untuk mengetahui berapa kilowatt-hour (kWh) yang dapat Moms beli dengan token listrik senilai 20 ribu, Moms perlu mengetahui tarif listrik per kWh di wilayah.
Hal ini karena tarif listrik dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan perjanjian dengan penyedia listrik di masing-masing wilayah.
Tetapi, pernahkah Moms bertanya, kira-kira berapa kWh yang dihasilkan dari pengisian token listrik sebanyak 20 ribu?
Dikutip dari laman resmi PLN, cara penghitungan jumlah kWh yang didapatkan setiap membeli token listrik adalah sebagai berikut:
Jadi, untuk menjawab token listrik 20 ribu berapa kWh, begini hasil perhitungannya:
Namun, perlu diperhatikan bahwa jumlah perhitungan kWh di atas belum termasuk potongan Pajak Penerangan Jalan (PPJ), ya Moms.
Hal ini karena besaran PPJ setiap daerah berbeda-beda, sehingga tidak bisa dihitung secara general.
Baca Juga: Ini Serba Serbi Token Listrik yang Harus Moms Tahu, Catat!
Cek Tagihan Listrik Melalui Aplikasi PLN
Jika menggunakan aplikasi PLN, Moms bisa mengecek tagihan listrik dengan cara berikut:
Cara untuk cek tagihan listrik melalui PLN Mobile pada pengguna iOS cukup mudah, yaitu:
Tak hanya di iOS, pengguna Android juga bisa mengecek tagihan listrik melalui aplikasi PLN Mobile dengan cara:
Baca Juga: 9 Panduan Instalasi Listrik Rumah yang Tepat dan Aman
Nah, sekarang Moms sudah tidak bingung lagi dengan perhitungan token listrik 20 ribu berapa kWh, lengkap dengan cara mengisi token listrik.
Jika pengeluaran tampak berlebih, ada baiknya untuk lebih menghemat listrik, ya Moms.
MOMSMONEY.ID - Simak informasi beli token listrik Rp 200.000 dapat berapa kWh untuk daya 900VA.
Pemerintah menetapkan tidak ada perubahan untuk golongan tarif R-1/TR dengan bayas daya 900VA-RTM. Adapun tarifnya ditetapkan Rp 1.352 per kWh.
Maka, jika Anda beli token listrik 200 ribu, bisa mendapat 147,93 kWh. Perhitungannya adalah:
Baca Juga: 5 Produk Skincare yang Efektif Bantu Menghilangkan Milia di Wajah
Adapun jumlah kWh yang didapatkan untuk pembelian Rp 200.000 bisa mengalami perubahan. Ini tergantung kebijakan pemerintah yang melakukan penyesuaian tarif listrik setiap tiga bulan sekali.
Ini daftar tarif listrik terbaru yang berlaku hingga 31 Desember 2024
Baca Juga: 8 Istilah Penting Dalam Dunia Kpop yang Wajib Diketahui Kpopers
Demikian informasi beli token listrik 200 ribu rupiah dapat berapa kWh. Saat ini, Anda bisa membeli token listrik atau membayar tagihan listrik melalui berbagai saluran perbankan, e-wallet, atau marketplace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PT PLN (Persero) telah menyediakan layanan pengisian token listrik prabayar yang dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku. Langkah ini dapat membantu pelanggan PLN agar tidak perlu membayar tagihan listrik bulanan.
Untuk mengisi pulsa listrik, detikers dapat membelinya sesuai nominal yang diinginkan, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 10.000.000. Namun, perlu diingat bahwa angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukan rupiah, melainkan kWh.
Lantas, 1 kWh berapa rupiah? Simak rinciannya serta tarif listrik per kWh terbaru 2024 dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Pengisian Token pada Meteran PLN
Foto: Meteran PLN (Orami Photo Stock) (bekasikekinian.com)
Jika Moms baru pertama kali menggunakan token dan kesulitan untuk mengisinya pada meteran, Moms bisa ikuti cara berikut:
Baca Juga: 8 Cara Cek Tagihan Listrik, Bisa Melalui Marketplace
Foto: Ilustrasi Cara Cek Tagihan Listrk (Pln.co.id) (Pln.co.id)
Selain mengetahui jumlah kWh dan cara memasukan token listrik ke meteran, Moms juga perlu memahami cara mengecek tagihan listrik.
Terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk mengecek tagihan listrik, yaitu melalui laman resmi PLN dan aplikasi PLN.
Cara mengecek tagihan listrik melalui website PLN adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 9+ Cara Menghemat Listrik di Rumah, Bye Tagihan Bengkak!